Rabu, 04 Januari 2012

Peran KimKom dalam Pembelajaran

Ilmu kimia dalam pembelajarannya seringkali membutuhkan metoda yang lebih bersifat
eksperimental daripada hanya sekedar pengajaran lisan. Termasuk dalam hal ini adalah
pembelajaran ilmu kimia di tingkat sekolah menengah umum. Siswa akan dapat menerima
konsep-konsep ilmu kimia dengan lebih benar apabila dapat mengamati langsung fenomena
dan gambaran yang sesungguhnya apabila siswa dapat melakukan praktek di laboratorium.
Praktek-praktek di laboratorium kimia saat ini akan menghadapi kendala ketersediaan bahan
kimia yang relatif mahal. Pada kondisi dewasa ini, tidak semua sekolah tingkat SMU di
Indonesia dapat menyediakan fasilitas laboratorium kimia yang memadai untuk keperluan
tersebut. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar sekolah tidak mampu untuk
menyelenggarakan kegiatan praktek di laboratorium kimia secara representatif. Di sisi lain,
sebagian besar sekolah-sekolah memiliki fasilitas laboratorium untuk praktek komputer bagi
para siswa. Fasilitas komputer yang ada tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif untuk keperluan praktek pembelajaran ilmu kimia.

Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat dipelajari dengan
menggunakan model molekul (Leach, 1996). Contoh hal ini adalah kajian tentang ukuran atom
dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul, stereokimia dan lain-lain. Model
molekul pada mulanya diajarkan dengan menggunakan model tiga dimensional dengan
menggunakan alat peraga berbentuk bola-bola dari bahan plastik atau kayu. Saat ini dengan
adanya perkembangan teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkat
lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul dengan menggunakan komputer. Beberapa
perangkat lunak yang tersedia di pasaran saat ini dapat digunakan untuk keperluan visualisasi
model molekul.

Manfaat KimKom dalam pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dapat menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan eksperimen.
2. Dapat sebagai alat hitung –seperti halnya kalkulator- untuk membantu penyelesaian secara numerik dari persamaan matematika yang menggambarkan sifat sistem, misalnya dalam penyelesaian perhitungan stokiometri, termasuk juga otomatisasi alat ukur yang dapat mengkonversi signal elektronik menjadi data numerik.
3. Dapat sebagai alat visualisasi dan animasi
4. Membantu kita mengeksplorasi sifat senyawa dan pada umumnya program tersebut telah dilengkapi dengan visualisasi dan animasi, seperti program HyperChem, Gaussian, Turbomol, Rasmol dll.
5. Menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun melakukan simulasi terhadap sistem-sistem besar (makromolekul seperti protein atau sistem banyak molekul seperti gas, cairan, padatan, dan Kristal cair), dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata.

6. Simulasi terhadap makromolekul (seperti protein dan asam nukleat) dan sistem besar bisa mencakup kajian konformasi molekul dan perubahannya (mis. Proses denatrasi protein), perubahan fasa, serta peramalan sifat-sifat makroskopik (seperti kalor jenis) berdasarkan perilaku di tingkat atom.

Sumber : Pendekatan Komputasi Dalam Pembelajaran Kimia, Dr. Harno Dwi Pranowo, M.Si, dan http://www.scribd.com/doc/73340630/Manfaat-Kimia-Komputasi-Dalam-Penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar